Oleh: Abu Utsman Ash-Shobuni
Ahlus Sunnah
berkeyakinan bahwa seorang mukmin meskipun melakukan dosa-dosa kecil dan
besar tidak bisa dikafirkan dengan semuanya itu. Meskipun dia meninggal dunia
dalam keadaan belum taubat, selama masih dalam tauhid dan keikhlasan, urusannya
terserah Allah.
Jika Ia
menghendaki, Ia akan mengampuni dan memasukkannya ke surga pada hari Kiamat
dalam keadaan selamat, beruntung dan tidak disentuh oleh api neraka, tidak
disiksa atas segala dosa yang pernah dilakukannya, ia biasakan dan terus
menyelimutinya sampai hari kiamat.
Namun apabila
Allah kehendaki, bisa saja Ia menyiksanya di neraka untuk sementara, namun
adzab itu tidak kekal, bahkan akan dikeluarkan untuk dimasukkan ke tempat
kenikmatan yang abadi (surga)
Guru kami
(Al-Imam Abu Thayyib) Sahal bin Muhammad (As-Sha'luki) rahimahullah berkata:
"Seorang mukmin, walaupun disiksa di neraka, ia tidak akan dicampakkkan
seperti dicampakkannya orang kafir. Ia pun tidak kekal seperti orang-orang
kafir, dan ia tidak akan celaka seperti celakanya orang kafir."
Artinya, bahwa
orang kafir akan diseret ke neraka dan dalam keadaan tersungkur wajahnya,
dibelenggu, dibebani dengan beban yang berat. Sedangkan seorang mukmin yang
dihukum di neraka, ia akan masuk seperti tahanan yang masuk penjara di dunia
dengan berjalan, tanpa dijungkir-balikkan, atau dicampakkan seperti pada orang
kafir.
Arti ucapan:
"dia tidak akan dicampakkan seperti orang kafir yaitu bahwa orang kafir
dimasukkan seluruh tubuhnya ke neraka dan setiap kali kulitnya gosong, kemudian
diganti dengan kulit yang baru, agar ia betul-betul merasakan siksa-Nya,
sebagaimana diceritakan dalam Al-Qur'an:
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada
ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali
kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya
mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (An-Nisaa:56)
Adapun
orang-orang beriman, wajah-wajah mereka tidak akan disentuh oleh api neraka,
dan anggota sujud mereka juga tidak akan dibakar api neraka, karena Allah telah
mengharamkan neraka untuk membakar anggota-anggota sujud.1
Arti ucapan
beliau: "mereka tidak akan kekal di dalamnya seperti orang kafir".
Orang-orang kafir kekal di neraka dan tidak akan dikeluarkan selama-lamanya, sedangkan
pelaku dosa-dosa besar di kalangan mukminin tidak akan kekal di neraka (jika
masuk).
Makna ucapan beliau: "tidak akan celaka
seperti celakanya orang kafir". Bahwasanya orang-orang kafir putus asa
untuk mendapat rahmat Allah, mereka juga tidak mempunyai harapan sama sekali
untuk senang. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tidak putus-putusnya
mengharap rahmat Allah disetiap keadaan. Karena pada akhirnya seorang mukmin
akan masuk surga, karena mereka diciptakan untuk masuk surga dan surga diciptakan
untuk menjadi miliknya, sebagai keutamaan dan karunia dari Allah 'azza wa jalla.
Keterangan:
1 Dalilnya sabda Nabi shallallahu'alaihi wa sallam:
"Allah
mengharamkan bagi api neraka untuk menjilat bekas-bekas sujud. "(HR.
Bukhari) dan lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya.
Jangan lupa untuk berkunjung lagi pada kesempatan yang lain.