Kunyit dapat digunakan sebagai obat sakit jantung - Sebuah riset terbaru
di Thailand menunjukkan bahwa ekstrak dari kunyit yang dikenal sebagai
antioksidan dan anti inflamasi (anti peradangan),
dapat membantu mencegah serangan jantung pada mereka yang telah menjalani
operasi bypass. Selama operasi bypass, otot jantung dapat
rusak akibat kurangnya pasokan aliran darah sehingga meningkatkan risiko pasien
mendapatkan serangan jantung. Namun, temuan baru yang dipublikasikan dalam American
Journal of Cardiology, mengindikasikan bahwa kurkumin - pigmen kuning pada
kunyit - dapat meringankan risiko tersebut ketika ditambahkan ke terapi
pengobatan tradisional.
Setelah meraih
gelar doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dokter Spesialis
Penyakit Dalam Idrus Alwi mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa pemberian zat
kurkumin dari ekstrak herba temulawak dan kunyit pada pasien penderita Diabetes
Melitus dapat mengurangi tingkat penyakit serangan jantung. Hal ini terbukti
lewat perkembangan pasien Diabetes Melitus yang peradangan jantungnya menurun
hingga 40% dalam waktu satu minggu setelah diberi kurkumin. Dalam riset itu
membuktikan, kurkumin dapat mengurangi peradangan
jantung pada pasien Diabetes Melitus dengan sangat cepat.
Idrus
menambahkan, pengurangan peradangan jantung
pada penderita Diabetes Melitus itu sangat penting. Sebab, sebagian besar
penderita Diabetes Melitus mengalami peradangan jantung yang dapat menjadi
pemicu terjadinya sindrom koroner akut (SKA) atau serangan jantung akut yang
dapat menyebabkan kematian pasien Diabetes Melitus. (Media Indonesia, 2006)
Penelitian
menunjukkan peradangan memainkan peran
penting dalam pengembangan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung. "Dan
kurkumin dapat menghambat proses peradangan
tersebut," kata Bharat Aggarwal, yang mempelajari penggunaan kurkumin
dalam terapi kanker di MD Anderson Cancer Center, Houston, Texas.
"Kurkumin
sudah lama dipercaya memiliki kemampuan untuk mengurangi
peradangan dan mengurangi toksisitas oksigen atau kerusakan yang disebabkan
oleh radikal bebas di sejumlah penelitian," ungkap Jawahar Mehta, seorang
ahli jantung dari University of Arkansas for Medical Sciences di Little Rock.
Menurut Sumiati
dan Adyana (2002), beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan,
kunyit mempunyai aktivitas sebagai anti inflamasi (anti
peradangan) (Hadi 1985), aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia
dan aktivitas antikanker. Obat yang diberikan secara intraperitoneal pada tikus
efektif untuk mengurangi inflamasi (peradangan)
akut dan kronik.
Kolesterol
tinggi
dapat menjadi penyebab arterosklerosis pada manusia yang mengakibatkan
beberapa penyakit seperti jantung koroner, stroke dan penyakit hiperlipidemia
lain. Selain mengurangi peradangan, zat kurkumin juga terbukti dapat mengurangi kolesterol jahat yang tidak bermanfaat
bagi tubuh dan meningkatkan kolesterol baik yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sujatno (1997)
dalam Majalah Kedokteran Indonesia 46 (4): 199-200 menyatakan bahwa kunyit selain
mempunyai efek antihepatotoksik, juga mempunyai efek antiinflamasi,
antibakteri, antiperoksidasi, spasmolitik, meningkatkan sekresi empedu, menurunkan kadar kolesterol darah, serta dapat
mencegah perlemakan hati.
Menurut Rukmana
(1995), manfaat kunyit adalah (a) bumbu dalam berbagai masakan, (b) bahan
pembuat ramuan untuk mengobati berbagai jenis penyakit pada manusia (sakit
perut, masuk angin, malaria, dan lain-lain) dan pada hewan percobaan (anti
diare, anti hepatotoksik, anti oedema, menurunkan
kadar kolesterol, dan lain-lain), serta (c) bahan baku industri jamu dan
kosmetika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas komentar dan kunjungannya.
Jangan lupa untuk berkunjung lagi pada kesempatan yang lain.