Adanya pemanasan global akhir-akhir ini diduga akan dapat meningkatkan
jumlah penderita batu ginjal. Mengapa bisa terjadi? Karena suhu udara
yang panas akan menyebabkan tubuh kita mengeluarkan banyak keringat
sehingga kadar air dalam darah kita menjadi berkurang. Kandungan air
dalam darah yang berkurang menyebabkan komposisi darah yang lebih banyak
adalah zat padat. Proses penyaringan darah dalam ginjal menjadi tidak
berjalan lancar karena sedikitnya kandungan air sehingga akan banyak zat
padat dalam darah/urine yang tidak bisa keluar dari ginjal. Zat-zat
padat ini akan mengendap di dalam ginjal dan terbentuklah batu ginjal.
Penyebab utama dari batu ginjal adalah jumlah air minum yang kita
konsumsi masih di bawah standar 8 gelas per hari. Selain itu, air minum
yang banyak mengandung kapur juga merupakan penyebab dari penyakit ini.
Batu ginjal terbentuk saat urine mengandung lebih banyak zat pembentuk
kristal seperti kalsium, asam urat, dan oksalat daripada zat-zat lain
yang mudah diencerkan. Sebagian besar batu ginjal disebabkan oleh
kalsium dan kombinasi dengan oksalat. Salah satu penyebab seseorang bisa
terkena batu ginjal adalah karena kandungan sitrat yang rendah dalam
urine.
B. Obat Alami Batu Ginjal
Dalam dunia kedokteran, pengobatan terhadap penderita batu ginjal selama
ini dengan memberikan kalium sitrat setelah operasi. Senyawa kalium
sitrat dapat menguraikan zat-zat seperti sulfat, fosfat, dan natrium
yang berpotensi membentuk endapan batu yang dapat memicu gagal ginjal.
Namun sayang, harga kalium sitrat ini cukup mahal. Oleh karena itu,
diperlukan alternatif lain sebagai pengganti kalium sitrat yang memiliki
harga lebih murah dan mudah dicari. Alasan inilah yang melatarbelakangi
Prof. Dr. Mochammad Sja’bani (Kepala Instalasi Renal RSUP Dr. Sardjito
sekaligus Sekretaris Tim Epidemiologi Klinik dan Biostatika Fakultas
Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta) untuk melakukan
penelitian.
Prof. Dr. Mochammad Sja’bani melakukan penelitian bersama dr. Djoko
Rahardjo SpPD KGH dari Fakultas kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN
Cipto Mangunkusumo pada tahun 1996. Sasaran penelitian adalah keluarga
yang mempunyai penyakit batu ginjal. Pada penelitian itu disebutkan pada
laki-laki mempunyai batu ginjal sedangkan perempuan tidak ada batu
ginjal. Setelah diperiksa, perempuan tersebut ternyata suka minum jeruk
nipis untuk melangsingkan tubuh. Prof. Dr. Mochammad Sja’bani
mengungkapkan bahwa buah jeruk nipis mempunyai kandungan sitrat yang
tinggi, sedangkan penderita batu ginjal mempunyai kandungan sitrat yang
rendah.
Jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia Swingle)
Kandungan sitrat dari beberapa varietas buah jeruk:
- Jeruk nipis lokal (Citrus aurantifolia Swingle): 55,6 gram/kg
- Jeruk lemon (Citrus limonium): 48,6 gram/kg
- Jeruk nipis bangkok (Citrus aurantifolia Swingle oval): 39,6 gram/kg
- Jeruk manis/orange (Citrus sinensis Osb): 8,75 gram/kg
- Jeruk keprok (Citrus nobilis Lour): 5,4 gram/kg
Pengobatan batu ginjal dengan menggunakan buah jeruk ini pernah dialami
oleh penulis. Pada pagi hari setelah bangun tidur, pinggang terasa
sangat sakit. Hal itu menyebabkan saya sulit untuk bangun. Wajarlah hal
itu terjadi karena saya terlalu sedikit minum air putih setiap harinya.
Kemudian saya teringat pernah membaca Majalah Trubus dan artikel dari
internet tentang pengobatan alami batu ginjal menggunakan buah jeruk.
Pada siang hari, saya membeli buah jeruk manis (Citrus sinensis
Osb). Kemudian saya mulai memakan buah ini. Alhamdulillah, setelah
beberapa jam kemudian sakit pinggang saya menjadi berkurang. Saya juga
sering membeli jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) untuk saya buat minuman ketika keluhan sakit pinggang dan juga sakit batuk.
Selain buah jeruk, alternatif lain pengobatan alami bagi penderita batu ginjal adalah ekstrak daun tempuyung (Sonchus arvensis L), kumis kucing (Orthosiphon spp.), dan keji beling (Stachytarpheta mutabilis).
Penelitian daun tempuyung ini dilakukan oleh Prof. Dr. Sardjito dari
Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Dalam penelitian tersebut, beliau
merendam batu ginjal seseorang dalam rebusan daun tempuyung pada suhu
kamar dan pada suhu 37 derajat Celcius. Bahan percobaan tadi ada yang
digoyang seperti gerakan tubuh manusia, ada pula yang tidak. Setelah itu
batu ditimbang dan kalsium dalam larutan diukur secara kimia. Hasilnya,
semua batu ginjal berkurang bobotnya.
Daun tempuyung mempunyai kandungan kalium yang cukup tinggi. Kehadiran
kalium inilah yang membuat batu ginjal yang berupa kalsium karbonat
menjadi terurai karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung
dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk
batu ginjal. Endapan batu ginjal itu akhirnya dapat larut dan hanyut
keluar bersama urine.
C. Tips Merawat Ginjal
Berikut ini adalah beberapa tips untuk merawat ginjal:
1. Banyak minum air putih, minimal 8 gelas setiap hari.
2. Bagi penderita batu ginjal,
- Minumlah air yang tidak berkapur seperti air mineral dalam kemasan atau jika berasal dari sumur rumah maka harus disaring dan diendapkan terlebih dahulu untuk mengurangi kandungan kapur.
- Kurangi makanan yang banyak mengandung kalsium seperti susu.
- Minumlah air perasan jeruk nipis atau lemon bagi yang tidak mempunyai sakit mag/lambung. Tetapi bagi yang memiliki sakit mag, maka bisa memakan jeruk manis (hanya saja kadar sitratnya lebih rendah) dan juga air rebusan daun tempuyung, kumis kucing, keji beling, dan meniran.
- Gunakan wadah dari tanah liat untuk merebus air karena tidak mengandung logam berbahaya.
- Kurangi makanan yang banyak mengandung protein agar memperingan kerja ginjal.
- Bagi penderita gagal ginjal, rutinlah minum air rebusan daun sukun (Artocarpus altilis).
4. Jika meminum jamu (seperti kunyit, temulawak, dsb) baik yang berupa
serbuk instan yang diseduh atau jamu gendongan yang diperas, maka
jangan ikut diminum air endapannya karena tidak baik bagi ginjal.
5. Jangan suka mengkonsumsi obat-obatan kimia, alkohol, minuman
bersoda, maupun minuman instan berenergi karena mempunyai efek yang
kurang baik bagi ginjal.